Batman Begins - Help Select#sidebar ul { padding:0; margin:0; color:#FFF } #sidebar ul li { list-style-type:decimal-leading-zero; padding-left:5px; margin:8px 0 0 20px } -->

Sabtu, 01 Juni 2013

Belajar Matlab

Program Matlab


Pengenalan Program Matlab
Matlab merupakan bahasa pemrograman computer berbasis windows dengan orientasi dasarnya adalah matrik, namun pada program ini tidak menutup kemungkinan untuk pengerjaan permasalahan non matrik. Selain itu matlab juga merupakan bahasa pemrograman yang berbasis pada obyek (OOP), namun disisi lain karena matlab bukanlah type compiler, makla program yang dihasilkan pada matlab tidak dapat berdiri sendiri, agar hasil program dapat berdiri sendiri maka harus dilakukan transfer pada bahasa pemrograman yang lain, misalnya C++. Pada matlab terdapat tiga windows yang digunakan dalam operasinya yaitu command windows (layar perintah) dan figure windows (layar gambar), serta Note Pad (sebagai editor program). MATLAB adalah system interaktif yang mempunyai basis data array yang tidak membutuhkan dimensi. Ini memungkinkan kita dapat menyelesaikan banyak masalah komputasi teknis, khususnya yang berkaitan dengan formulasi matrik dan vector.
Nama MATLAB merupakan singakatn dari matrix labolatory . MATLAB awalnya dibuat untuk memudahkan dalam mengakses software matriks yang telah dikembangkan oleh LINPACK dan EISPACK. Dalam perkembangannya, MATLAB mampu mengintegrasikan beberapa software matriks sebelumnya dalam satu software untuk komputasi matriks. Tidak hanya itu, MATLAB juga mampu melakukan komputasi simbolik yang biasa dilakukan oleh MAPLE.
Pemakaian MATLAB meliputi :
· Matematika dan komputasi
· Pengembangan algoritma
· Akuisisi data
· Pemodelan, simulasi dan prototype
· Grafik saintifik dan engineering
· Perluasan pemakaian, seperti graphical user interface (GUI).
Sistem MATLAB terdiri atas lima bagian utama :
1. Development Environment. Ini adalah kumpulan semua alat-alat dan fasiltas untuk membantu kita dalam menggunakan fungsi dan file MATLAB. Bagian ini memuat desktop, Command window, command history, editor and debugger, dan browser untuk melihat help, workspace, files.
2. The MATLAB Mathematical Function Library. Bagian ini adalah koleksi semua algoritma komputasi, mulai dari fungsi sederhana seperti sum, sine, cosine sampai fungsi lebih rumit seperti, invers matriks, nilai eigen, fungsi Bessel dan fast Fourier transform.
3. The MATLAB language. Ini adalah bahasa matriks/array level tinggi dengan control flow, fungsi, struktur data, input/output, dan fitur objek programming lainnya.
Graphics. MATLAB mempunyai fasilitas untuk menampilkan vector dan matriks sebagai grafik. Fasilitas ini mencakup visualisasi data dua / tiga dimensi, pemrosesan citra (image), animasi, dan grafik animasi.
4. The MATLAB Application Program Interface (API). Paket ini memungkinkan kita menulis bahasa C dan Fortran yang berinteraksi dengan MATLAB. Ia memuat fasilitas untuk pemanggilan kode-kode dari MATLAB (dynamic linking), yang disebut MATLAB sebagai mesin penghitung, dan untuk membaca dan menulis MAT-files.

Tutorial Dasar Matlab

Berikut akan dijelaskan dasar-dasar penggunaan MATLAB untuk mengolah salah satu problem matematika yaitu matriks.  
Misalkan Anda akan mamanfaatkan MATLAB untuk membuat suatu matriks dengan jumlah baris 3, kolom 3 (atau 3-kali-3) . Perhatikanlah bahwa semua baris harus memiliki jumlah elemen yang sama. Anda ketik  :
>> A = [2 6 9; 1 2 8; -4 1 -2]
Bila Anda menekan Tombol Enter, akan tampil
A =
     2     6     9
     1     2     8
    -4     1    -2
Selanjutnya bila Anda menginginkan mendapatkan invers dari matriks A tersebut, anda cukup mengetik
>> inv(A)  {ENTER}
  0.0976   -0.1707   -0.2439
    0.2439   -0.2602    0.0569
   -0.0732    0.2114    0.0163
Sederhana bukan?. Ada banyak perintah langsung yang telah dipersiapkan MATLAB untuk mengolah matriks dan operasi matriks.  Anda dapat meminta bantuan MATLAB untuk mengetahui berbagai perintah berkaitan dengan matriks cukup dengan mengetik :
>> help matlab\elmat
Anda akan diperlihatkan berbagai perintah dasar-dasar matriks dan operasi matriks sebagai berikut :

Inilah salah satu cara meminta bantuan penggunaan perintah MATLAB. Untuk mengetahui fungsi perintah dan cara penggunaannya, Anda cukup klik perintah yang ditandai warna biru. Misal Anda klik zeros , maka akan ditampilkan fungsi perintah zeros dan penggunaannya seperti gambar berikut :

Selanjutnya Anda juga dapat memanfaatkan MATLAB untuk menggambar kurva (Plot Fungsi).

Plot Fungsi

Menggambar Grafik
Fungsi plot adalah untuk menggambar grafik dalam bentuk yang dapat berbeda-beda, tergantung pada argumen masukan. Jika y adalah vektor, plot (y) menghasilkan grafik garis linear dari elemen y terhadap indeks  y. Jika Anda menetapkan dua vektor sebagai argumen, plot (x, y) menghasilkan grafik dari y terhadap x.
Misalnya, Anda akan melukis grafik sinus dengan masukan vektor x nilai berkisar dari 0 sampai 2π, maka lebih dulu menghitung sinus nilai-nilai x, lalu melukis dengan fungsi plot hasilnya:
x = 0: pi/100: 2 * pi;
y = sin (x);
plot (x, y)
Sekarang label sumbu dan menambahkan judul. Karakter pi \ menciptakan π simbol. Lihat teks string “” dalam dokumentasi Referensi MATLAB untuk simbol lebih lanjut:
xlabel (‘x = 0:02 \ pi’)
ylabel (‘Sinus dari x’)
title (‘Plot dari Fungsi Sinus’, ‘FontSize’, 12)
<a href='http://imgads.night-hawk.net/ck.php?n=a35a5bff&cb=735673350' target='_blank'><img src='http://imgads.night-hawk.net/avw.php?zoneid=28&cb=735673350&n=a35a5bff' border='0' alt='' /></a>
Membuat Kurva Data Rangkap dalam Satu Grafik
Beberapa argumen pasangan xy dapat dibuat beberapa kurva dengan panggilan tunggal untuk plot. Gambar secara otomatis akan menampilkan kurva dengan urutan  standar warna yang berbeda-beda antara kumpulan data. Lihat sumbu ColorOrder dan properti LineStyleOrder.
Misalnya, anda akan menggambar kurva tiga fungsi yang berhubungan dengan x, dengan masing-masing kurva dibedakan dengan warna yang berbeda :
x = 0: pi/100: 2 * pi;
y = sin (x);
y2 = sin (x-0,25);
Y3 = sin (x-0,5);
plot (x, y, x, y2, x, Y3)
Perintah legend menyediakan cara mudah untuk mengidentifikasi plot individu:
legend('sin(x)','sin(x-.25)','sin(x-.5)')

Menetapkan Style Warna

Menetepkan Style dan Warna
Dimungkinkan kita menetapkan warna, style garis, dan tanda tertentu (seperti tanda + atau linkaran) saat kita menggambar data menggunkan perintah plot.
plot(x,y,’color_style_marker‘)
color_style_marker adalah sebuah string yang berisi satu sampai empat karakter (dibatasi tanda petik) untuk membuat grafik dengan warna, style garis, dan jenis tanda :
  • String untuk warna diantaranya 'c', 'm', 'y', 'r', 'g', 'b', 'w', and 'k'. Ini menunjukkan arti cyan, magenta, yellow, red, green, blue, white, dan black.
  • Strings style garis berupa '-' untuk garis padat, '' untuk garis putus-putus, ':' untuk garis :, '-.' Untuk garis strip-titik.
  • Jenis tanda diantaranya adalah '+', 'o', '*', dan 'x' dan jenis tanda berisi adalah 's' untuk persegi, 'd' untuk permata, '^' untuk segitiga atas, 'v' untuk segitiga bawah, '>' untuk segitiga kanan, '<' untuk segitiga kiri, 'p' untuk pentagram, 'h' untuk heksagram, dan kosong untuk tanpa tanda.
Kita dapat juga mengubah warna, garis dan tanda secara interaktif.
Menggambar Garis dan Tanda Garis
Jika kita menetapkan jenis tanda bukan style garis, MATLAB hanya akan menggambar berupa tanda. Sebagai contoh,
plot(x,y,’ks’)
akan menggambar persegi hitam pada tiap titik data, tetapi tidak menghubungkan tanda dengan garis.
Pernyataan
plot(x,y,’r:+’)
akan menggambar grafik garis titik merah dan menempatkan tanda plus pada tiap titik data. Kita mungkin saja menginginkan menggunakan beberapa titik data untuk menggambar tanda kemudian kita menggunkanannya untuk menggambar garis.
x1 = 0:pi/100:2*pi;
x2 = 0:pi/10:2*pi;
plot(x1,sin(x1),’r:’,x2,sin(x2),’r+’)

Menggambar Grafik Lanjutan

Data Imajiner dan Kompleks
Bila argumen bagi plot berupa kompleks, bagian imajiner diabaiakan kecuali ketika saat plot diberikan sebagai argumen kompleks tunggal. Untuk kasus khusus ini, perintah pendeknya adalah menggambar bagian nyata vs bagian imajiner. Oleh karena itu,
plot(Z)
dengan Z adalah vektor atau matriks kompleks, adalah ekivalen dengan
plot(real(Z),imag(Z))
Sebagai cantoh,
t = 0:pi/10:2*pi;
plot(exp(i*t),’-o’)
axis equal
menggmabr poligon dengan  20- sisi dengan lingkaran kecil pada vertikalnya. Perintah axis equal membuat tambahan sama panjang pada sumbu x dan y, yang menjadikan gambar tampak lebih melingkar.

Menambah Gambar ke Grafik Yang Ada
Perintah hold memungkinkan kita menambah gambar pada grafik yang ada. Ketika kita ketik
hold on
MATLAB tidak mengganti grafik yang ada saat kita memberikan perintah gambar lain. Perintah menambah data baru pada grafik yang ada, mengatur skala sumbu jika diperlukan.
Sebagai contoh, pernyataan ini pertama membuat gambar kontur fungsi peaks, selanjutnya menyelipkan gambar berwarna pada fungsi yang sama.
[x,y,z] = peaks;
contour(x,y,z,20,’k')
hold on
pcolor(x,y,z)
shading interp
hold off
Perintah hold on menyebabkan plot pcolor digambungkan dengan plot contour dalam satu gambar.





Jendela Gambar

Jendela Gambar
Fungsi grafik secara otomatis membuka jendela gambar yang baru saat tidak ada jendela pada layar. Jika jendela gambar telah ada, MATLAB menggunakan jendela ini untuk keluaran grafik. Jika terdapat banyak jendela gambar yang terbuka, MATLAB akan memiliki target kelauaran gambar pada “jendela sekarang” (gambar terakhir yang digunakan atau di-klik)
Untuk membuat jendela gambar yang ada pada gambar sekarang, kita dapat meng-klik mouse saat pointer pada jendela atau kita dapat mengetik
figure(n)
dengan n bilangan yang ada pada bar judul gambar. Hasil perintah akan ditampilkan pada jendela ini.
Untuk membuka jendela gambar baru dan membuat padanya gambar sekarang, ketiklah
figure
Plot Rangkap dalam Satu Gambar
Perintah subplot memungkinkan kita untuk menampilkan plot rangkap dalam jendela yng sama atau mencetaknya pada selembar kertas yang sama. Dengan mengetik
subplot(m,n,p)
akan membagi jendela gambar kedalam matrik m-kali-n sub gambar kecil dan memilih subplot pada gambar yang muncul saat sekarang. Gambar diurutkan dari pertama pada baris pertama jendela gambar, kemudian baris kedua, dan seterusnya. Sebagai contoh, pernyataan ini akan mnggambar data dalam empat sub daerah yang berbeda pada jendela gambar.
t = 0:pi/10:2*pi;
[X,Y,Z] = cylinder(4*cos(t));
subplot(2,2,1); mesh(X)
subplot(2,2,2); mesh(Y)
subplot(2,2,3); mesh(Z)
subplot(2,2,4); mesh(X,Y,Z)

Mengatur Sumbu

Mengatur Sumbu-sumbu
Perintah axis mendukung sejumlah pilihan untuk menyetel skala, orientasi, dan ukuran gambar. Kita dapat juga menyetel pilihan ini secara interaktif.
Menetapkan Batas Sumbu
MATLAB menetapkan harga maksimum dan minimum data untuk memilih batas sumbu untuk membuat jangkauan batas.. Perintah axis mengizinkan kita untuk menetepkan batas.
axis([xmin xmax ymin ymax])
atau untuk gafik tiga dimensi,
axis([xmin xmax ymin ymax zmin zmax])
Gunakan perintah
axis auto
agar MATLAB secara otomatis mengatur pemilihan batas.
Menetapkan Rasio Sumbu
axis juga mengizikan kita untuk menetapkan sejumlah moda tertentu. Sebagai contoh,
axis square
membuat sumbu x dan sumbu y memiliki panjang yang sama.
axis equal
membuat pertambahan tanda batas skala pada sumbu-x dan sumbu-y yang memiliki panjang sama. Ini artinya perintah
plot(exp(i*[0:pi/10:2*pi]))
diikuti dengan perintah axis square or axis equal akan merubah bentuk oval ke bentul seperti linkaran.
axis auto normal
Menetapkan Tampilan Sumbu
Kita dapat menggunakan perintah axis untuk memperlihatkan sumbu atau menyembunyikannya.
axis on
akan memerperlihatkan sumbu. Dan telah menjadi penetapan pada MATLAB.
axis off
akan menyembunyikan sumbu.
Menetapkan Garis Kisi
Perintah grid akan memerintahkan agar garis kisi akan ditampilkan atau tidak. Pernyataan
grid on
akan menampilkan garis kisi dan
grid off
menghilangkan garis kisi.
Menberi Label Sumbu dan Judul Gambar
Perintah xlabel, ylabel, dan zlabel akan menambahkan label pada sumbu x-, y-, dan z. Sedangkan perintah  title akan menambahkan judul pada posisi atas gambar dan fungsi text akan menyisipkan teks dimanapun pada gambar. Notasi TeX menghasilkan huruf yunani. Kita dapat saja menetapkan secara interaktif.
t = -pi:pi/100:pi;
y = sin(t);
plot(t,y)
axis([-pi pi -1 1])
xlabel(‘-\pi \leq {\itt} \leq \pi’)
ylabel(‘sin(t)’)
title(‘Graph of the sine function’)
text(1,-1/3,’{\itNote the odd symmetry.}’)





Menyimpan dan Mengedit Gambar

Menyimpan Gambar
Untuk menyimpan gambar, pilihlah Save dari menu File. Untuk menyimpannya kita menggunakan format grafik, seperti TIFF, bila ingin menggunakan format lain pilihlah Export dari menu File.
Mengedit Gambar
MATLAB membuat bentuk sebuah grafik untuk memberi kemampuan untuk dapat dibaca, skala sumbu yang dapat diubah, termasuk mengubah warna dan jenis garis sesuai diinginkan. Namun, jika kita sedang membuat grafik, kita dapat saja mengubah bentuk gambar tertentu atau menambah label, judul dan notasi lain untuk membentu menjelaskan data.
MATLAB menyediakan dua cara untuk mengubah gambar yang kita buat.
  • Menggunakan mouse untuk memilih dan mengedit objek secara interaktif
  • Menggunakan fungsi MATLAB pada garis-perintah atau file-M
Gambar Mesh dan Permukaan
MATLAB mendefinisikan sebuah permukaan dengan koordinat titik z diatas bidang x-y, menggunakan garis lurus untuk menghubungkan titik-titik yang berdekatan. Fungsi gambar mesh dan surf menampilkan permukaan dalam tiga dimensi. mesh menghasilkan permukaan kerangka kawat yang berwarna hanya pada garis yang menghubungkan titik-titik tertentu. surf menampilkan baik garis yang saling berhubungan juga menampilkan permukaan berwarna.
Visualisasi Fungsi dua variabel
Untk menampilkan fungsi dua variabel, z = f (x,y),
  • Membangkitkan matriks X dan Y yang masing-masing terdiri atas baris dan kolom berulang, dalam domain fungsi.
  • Menggunakan X dan Y untuk mengevaluasi dan menggambar fungsi.
Fungsi meshgrid melakukan transformasi domain yang ditentukan oleh vektor tunggal atau dua vektor x dan y kedalam matriks X dan Y yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi dua variabel. Baris X merupakan pemindahan dari vektor x dan kolom Y adalah pindahan dari vektor y.
Contoh –Membuat grafik fungsi sinc
Contoh berikut ini mengevaluasi dan menggambar grafik fungsi dua dimensi sinc, sin(r)/r, antara arah x dan y. R adalah jarak dari pusat, yang merupakan titik pusat matriks. Adding eps (a MATLAB command that returns the smallest floating-point number on your system) avoids the indeterminate 0/0 at the origin.
[X,Y] = meshgrid(-8:.5:8);
R = sqrt(X.^2 + Y.^2) + eps;
Z = sin(R)./R;
mesh(X,Y,Z,’EdgeColor’,'black’)

Secara tetap, MATLAB memberi warna mesh menggunakan warna sekarang. Namun, contoh ini mengunakan mesh berwarna tunggal dengan menetapkan sifat permukaan EdgeColor. Lihatlah halaman referensi surface.
Kita dapat membuat mesh tranparan dengan melakukan disable terhadap hidden.
hidden off
Lihat halaman hidden.
 Refrensi : 1) http://gozovhi.blogspot.com
                2) http://ermanu.staff.umm.ac.id/panduan-matlab

Senin, 01 April 2013

Pengertian Sistem Operasi

pengertian sistem operasi 

Pengertian Sistem operasi Komputer adalah perangkat lunak komputer atau software yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia. Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.
Sistem Operasi komputer merupakan software pada lapisan pertama yang diletakkan pada memori komputer, (memori komputer dalam hal ini ada Hardisk, bukan memory ram) pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi Komputer berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan kernel suatu Sistem Operasi.
Sistem Operasi berfungsi sebagai penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. selain itu, Sistem Operasi komputer juga melakukan semua perintah perintah penting dalam komputer, serta menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda fungsinya dapat berjalan lancar secara bersamaan tanpa hambatan. Sistem Operasi Komputer menjamin aplikasi perangkat lunak lainnya bisa memakai memori, melakukan input serta output terhadap peralatan lain, dan mempunya akses kepada sistem file. Jika beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi Komputer akan mengatur jadwal yang tepat, sehingga sebisa mungkin semua proses pada komputer yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan CPU dan tidak saling mengganggu dengan perangkat yang lain.

 Contoh Sistem Operasi Komputer

Contoh-contoh dari Sistem operasi Komputer misalnya adalah Windows, Linux, MacOS, dan lain lain. Di bawah ini merupakan tampilan antarmuka sistem operasi Windows 7, Linux (ubuntu), dan Mac OS X
tampilan antar muka windows 7
Pengertian Sistem Operasi Komputer
tampilan antar muka linux Ubuntu
tampilan antar muka sistem operasi ubuntu

Tampilan antar muka sistem operasi Mac OS X
tampilan antar muka sistem operasi mac os x
Itulah penjelasan mengenai pengertian sistem operasi komputer, semoga dapat bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.

Refrensi : http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-sistem-operasi-komputer-operating-system/

Fungsi sistem operasi

Untuk mengenal cara kerja komputer, tentu saja tidak hanya dengan mengenal nama-nama bagian yang terkait dalam kerja sistem komputer seperti yang dijelaskan dalam artikel pendahuluan mengenal cara kerja komputer . Kita harus mengetahui hubungan antara perangkat lunak dan perangkat keras serta dalam kapasitasnya menyimpan data.
fungsi sistem operasi
Perangkat keras memiliki hubungan dekat dengan sistem operasi. Tanpa adanya sistem operasi, perangkat keras komputer hanyalah seonggok benda mati yang tidak berguna. Sistem operasi adalah “pengasuh” seluruh perangkat lunak aplikasi yang akan berinteraksi dengan perangkat keras. Tugas sistem operasi dalam rangka cara kerja komputer antara lain sebagai berikut:
  1. Melakukan manajemen proses. Sistem operasi menjadwalkan setiap proses seperti membuat file, menghapus file, sinkronisasi antar file, komunikasi antar file dan lain sebagainya.Sistem operasi juga melakukan penundaan proses, melanjutkan proses atau menghentikan proses secara paksa. Hal yang berkaitan dengan menunda dan melanjutkan proses sangat bergantung pada RAM untuk menampung proses sementara waktu dan register prosesor yang menampung proses yang sedang berjalan. Sedangkan untuk yang berkaitan dengan pengolahan file membutuhkan bantuan dari Control Unit, yakni komponen pemrosesan yang ada dalam CPU.
  2. Manajemen memori utama. Sistem operasi harus bisa mengatur dan mengalokasikan jumlah memori yang dibutuhkan serta alamat memori yang diperlukan untuk menampung proses. Jika tidak bisa, maka terjadi proses yang tumpang tindih dan terjadi hang karena memori tidak cukup menampung beban proses.
  3. Manajemen file. Ada empat bagian penting dalam manajemen file, yakni membuka file, menulis file (salin, tempel atau tulis data), menyimpan file dan menghapus file.
  4. Manajemen sistem input dan output. Sistem operasi harus bisa melakukan hal yang berkaitan dengan masukan dan keluaran data. Data yang diberikan oleh pengguna melalui keyboard, mouse atau perangkat lain harus mampu ditampung. Hal yang berkaitan dengan manajemen sistem input output adalah buffering atau penampungan data, scheduling atau penjadwalan data, spooling atau meletakkan pekerjaan di dalam buffer dan mengalokasikan driver untuk perangkat keras yang terhubung ke CPU.
  5. Manajemen penyimpana sekunder. Penyimpanan sekunder erat kaitannya dengan media penyimpanan sekunder seperti harddisk, USB flashdisk, SSD, DVD dan lain sebagainya. Aplikasi komputer pada umumnya akan menyimpan file atau data hasil pemrosesan di media penyimpanan sekunder karena penyimpanan primer bersifat sementara dan terbatas. Oleh karena itu sistem operasi juga melakukan perantaraan file maupun data yang akan disimpan dalam sistem penyimpanan sekunder dengan memperhatikan beberapa aspek, diantaranya adalah efisiensi, optimalisasi dan sekuriti.
Selain lima hal diatas, sistem operasi juga menyediakan sistem keamanan untuk komputer. Hal ini dikarenakan tanpa adanya sistem keamanan maka komputer akan menjadi mudah digunakan oleh siapa saja, termasuk yang tidak berwenang untuk menggunakannya. Untuk itu maka sistem operasi menyediakan fitur keamanan seperti login user, firewall dan anti malware. Demikian adalah fungsi dari sistem operasi. Semoga bermanfaat.

Referensi : http://belajar-komputer-mu.com/mari-memahami-fungsi-sistem-operasi-lebih-dalam/

Android Adalah - Pengertian Android - Sistem Operasi

Android Adalah - Android (sistem operasi) - OS Android - Merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.

Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).
 
Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Android_%28sistem_operasi%29

Jumat, 15 Maret 2013

algoritma

Pengertian Algoritma :  adalah urutan langkah-langkah logis dalam   penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis.
 
Contoh :
 
Tentukan nilai A dengan rumus yang bisa digunakan adalah C=A+B
 
C? à Untuk menentukan nilai C maka yang harus kita ketahui terlebih dahulu adalah nilai A dan nilai B
 
Untuk nilai A dan B ini dapat berupa konstanta atau merupakan hasil proses yang lainnya. Jadi Nilai C tidak akan bisa didapatkan sebelum kita mengetahui nilai A dan nilai B.
Jadi langkah pertama kita adalah menentukan nilai A dan B, kemudian baru menghitung penjumlahan kedua nilai tersebut. Urutan inilah yang disebut sebagai urutan logis.
 
Contoh lain adalah : untuk menukar isi bejana A yang berisi air berwarna Biru dengan bejana B yang berisi air berwarna Merah. Sehingga nantinya bejana A berisi air berwarna merah sedangkan bejana B berisi air berwarna Biru.
 
Algoritma adalah :
-         tuangkan isi bejana A ke bejana B, kemudian tuangkan isi bejana B ke bejana A.
 
Cara yang ditempuh diatas adalah SALAH karena pada saat isi bejana A dituangkan ke bejana B maka air yang ada pada bejana B akan tercampur dengan air yang ada pada bejana B, sehingga pada saat isi bejana B dituangkan ke dalam bejana A maka Warnanya sudah tercampur dengan isi bejana A.
 
Algoritma yang tepat adalah :
-         Siapkan sebuah bejana dalam keadaan kosong diumpamakan dengan bejana C
-         Kemudian isi bejana A dituangkan kedalam bejana C sehingga bejana A dalam keadaan kosong
-         Langkah berikutnya isi bejana B dituangkan kedalam bejana A sehingga bejana B sekarang dalam keadaan kosong.
-         Baru kemudian isi bejana C dituangkan kedalam bejana B
-         Perhatikan bahwa isi bejana sudah berpindah ke bejana B dan isi bejana B sudah berpindah ke bejana A
 
 
 
 
 
Alat-alat Bantu dalam menggambarkan Algoritma
 
 Untuk menggambarkan urutan suatu proses maka ada beberapa cara (alat bantu) yang bisa digunakan. Cara yang digunakan harus sudah berlaku secara umum dan mempunyai aturan-aturan tertentu.
Cara yang bisa digunakan antara lain :
-         Algoritma
-         IPO Chart
-         Flow Chart Program
 
Contoh penggunaan alat bantu diatas: (kasus dari contoh pertama)
 
C=A+B
 
1.     Algoritma
Urutan instruksi yang diberikan adalah :
- Tentukan nilai A dan B
- Proses nilai A ditambah nilai B
- Cetak hasil (nilai C)
 
2.     IPO Chart
Dipanggil
Memanggil
Input A,B
Output C
Proses C=A+B
start
A,B,C
Input A,B
C=A+B
Cetak C
Stop
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

3.     Program  Flow Chart
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Mekanisme Pelaksanaan Algoritma oleh Pemroses.
 
Dalam pembuatan algoritma ini maka hasil akan didapatkan dengan adanya prosesan. Pemroses dapat berupa alat-alat elektronik, manusia, robot dan alat-alat elektronik lainnya.
Pemroses melakukan suatu proses dengan melaksanakan atau mengeksekusi algoritma yang menjabarkan proses tersebut. Melaksanakan algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam algoritma tersebut.
Pada algoritma yang akan dipelajari alat peruses yang akan digunakan adalah komputer.
Pada komputer dapat dibedakan atas 4 unit utama
-         piranti masukan
-         piranti keluaran
-         piranti proses
-         piranti memori
 
Data pada komputer akan diproses pada piranti proses yang sering dikenal dengan CPU. Mekanisme dari ke empat piranti di atas dapat digambarkan sebagai berikut :
 
Piranti Masukan
Unit pemrosesan Utama (CPU)
Piranti Keluaran
Memori
 

 
 
 
 
 
 
 

Mekanisme dari keempat piranti diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Mula-nula program dimasukkan ke dalam memori komputer. Ketika program dilaksanakan, setiap instruksi yang telah disimpan didalam memori dikirim ke CPU. CPU mengerjakan operasi-operasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut. Bila suatu operasi memerlukan data, data dibaca dari piranti masukan , disimpan dalam memori lalu dikirim ke CPU untuk operasi yang memerlikan tadi.. Bila proses menghasilkan keluaran, keluaran disimpan ke dalam memori, lalu dari memori keluaran dikirimkan ke piranti keluaran.
 
Sebuah algoritma akan dapat dikenal oleh komputer jika sudah dipindahkan kedalam bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer, dalam hal ini disebut dengan program. Ada bermacam-macam bahasa pemrogram yang dikenal seperti, Basic, Bahasa C, Pascal, Fortran, Visual Basic, Delphi ,dll.                 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pertemuan 2
 

Simbol-Simbol Program Flow Chart

 
 
 
 

Awal dan akhir suatu program

 
 
Inisialisasi variable ( persiapan awal )

 
 
Input dan output ( masukan dan keluaran ) program

 
 
Proses program
 
 
 

Percabangan / perulangan
 
 
 

Perulangan
 
 
Connector (tanda sambung untuk halaman sama )
 
 
Connector ( tanda sambung untuk halaman berbeda )
 
 
 

Arah proses
 
 
Sub program / Procedure ( blok program )
 
 

Struktur Bahasa Pascal

 
Judul Program
Blok Program
Bagian Deklarasi
-               variable
-               label
-               konstanta
-               type
-               procedure
-               function
Bagian Pernyataan
 
 
 

Perintah Input Output

 
- Read dan readln         (perintah input )
- Write dan writeln       (perintah output)
 
contoh :
readln(a)    à input nilai A
write(A)     à cetak nilai A
write(‘A’)  à cetak ‘A’
 
 
Contoh Soal :
 
Buat flowchart program dan program Pascal untuk menampilkan hasil perkalian sebagai berikut :
 
A=B x C                        à Nilai B Dan C Diinputkan
P=Q(R+S) + R(Q+S)     à Nilai Q,R,dan S diinputkan
 
 
 
 

Deklarasi Variabel, Label, Konstanta

 
 
Deklarasi variable dinyatakan dengan statemen Var
Contoh     
Var   A:integer;
 
 
Deklarasi Label dinyatakan dengan statemen Label
Contoh
Label          100
 
 
Deklarasi konstanta dinyatakan dengan statemen Const
Contoh
Const a:=100;
 

Syarat-syarat pemberian nilai variable

 
-         harus dimulai dengan huruf
-         harus merupakan satu kesatuan
-         Tidak boleh ada symbol-simbol khusus kecuali ‘_’ (garis bawah)
-         Huruf besar dan kecil dianggap sama
-         Panjang tidak terbatas
 

Deklarasi Fungsi dan prosedure

 
 
Fungsi dan prosedure merupakan blok program yang terpisah dari program utama yang mempunyai struktur program hampir sama dengan program utama. Prosedure dinyatakan dengan statemen PROCEDURE sedangkan fungsi dinyatakan dengan statemen FUNCTION
 
CONTOH PROSEDUR
 
PROCEDURE SATU;
VAR
 
BEGIN
 
 
END;
 
 
CONTOH FUNGSI
 
FUNCTION AKAR;
BEGIN
 
 
END;
 
 

Tipe Data Pada Program Pascal

 
Program komputer bekerja dengan memanipulasi data didalam memori. Data yang dimanipulasi mempunyai beberapa tipe data seperti :
-         nilai numerik
-         karakter
-         string
-         rekaman (record)
 
Tipe data dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu :
-         Tipe Dasar (nilainya bias langsung dipakai)
-         Tipe Bentukan (tipe data yang didefeisikan dari tipe dasar)
 
 
1.    Tipe  Dasar
Yang termasuk tipe dasar adalah :
-         karakter
-         bilangan
-         logika
 
- Tipe bilangan ada beberapa macam
a.     Bilangan bulat
- Shortint                -128   s/d +127
- Byte                      0   s/d   255
- Integer                  -32768   s/d  +32767      
- Longint                -2147483648   s/d +2147483648
- Word                    0  s/d 65535
 
b.    Bilangan pecahan
- Real              2.9 X 10 –39    s/d  1,7 X 10 38
- Single           1.5 X 10 –45    s/d  3,4 X 10 38
- Double         5.0 X 10 –324   s/d  1,7 X 10 308
- Extend         3.4 X 10 –4932  s/d  1,1 X 10 4932
 
-         Tipe data Karakter
Yang termasuk kedalam tipe data karakter adalah : huruf-huruf alfabet, tanda baca, angka ‘0’,’1’,….’9’ dan karakter khusus ‘&’,’^’,……..
 
-         Logika
Tipe data ini mempunyai nilai Benar dan Salah
 
 
2.    Tipe Bentukan
 
Tipe bentukan adalah tipe data yang didefenisikan sendiri oleh pemrogram.
 
Ada 3 tipe data bentukan
1.    String
2.    Tipe data dasar yang diberi nama dengan nama tipe baru.
3.    Rekaman (record)
 
1.    String
Adalah deretan karakter dengan panjang tertentu
Contoh : a:string[15]
 
2.    Tipe data dasar yang diberi nama baru
Contoh : Type BilBulat : Integer:
 
3.    Rekaman
Contoh : Type mahasiswa=record
                        Nbp :string[13];
                        Nm  :string[25];
                 End;
Pertemuan 3
 
Operator Pada Program
 
1.    Operator Aritmatika
Yaitu symbol yang digunakan untuk proses perhitungan
 
+, - , * , / , div , mod
 
-         operator ‘/’ digunakan untuk pembagian dengan hasil adalah bilangan pecahan
-         operator div digunakan untuk pembagian dengan hasil adalah bilagan bulat
-         mod adalah operator yang digunakan untuk mencari sisa hasil bagi
 
Pada proses aritmatik adakalanya ada beberapa operator ditemui pada satu ekspresi.
Contoh :   Z=A+B*C
Pada contoh diatas ada 2 operator yang ditemui yaitu + dan *. Jika hal ini terjadi maka yang akan diproses terlebih dahulu adalah operator dengan prioritas tertinggi.
Berikut prioritas pengerjaan dari masing-masing operator.
1.    * , /, mod , div
2.    + dan –
 
2.    Operator Relasional
          Adalah < , > , >= , <= , not , and , or . Hasil dari operator ini adalah benar atau salah.
 
Contoh-contoh soal:
 
 
 
 
 
 
Perrtemuan 4 (pratikum)
 
Runtunan
 
Merupakan urutan proses program yang terurut tanpa adanya proses percabangan.
Contoh untuk proses runtunan ini juga bisa dilihat pada pertukaran isi bejana pada pertemuan 1
 
Contoh : buat algoritma dan program untuk menghitung hasil formula berikut
 
Nilai x bisa didapatkan dari hasil perkalian p dan q. dimana nilai p didapatkan dari formula berikut :
P=3a+b *c
Sedangkan nilai q didapat kan dari formula q=4b*c+d
Tentukan terlebih dahulu data apa yang perlu diinputkan dan urutkan proses yang harus dikerjakan.
 
Algoritma :……….
Program pascal ………
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pertemuan 5 dan 6
 
Struktur Percabangan
 
Yaitu pemilihan suatu instruksi yang akan dikerjakan sesuai dengan kondisi / syarat tertentu
 
a.     IF…………THEN
 
Digunakan jika pada pemilihan hanya ada satu aksi yang akan dilakukan jika kondisi tertentu terpenuhi dan tidak ada aksi yang lain yang akan dikerjakan jika kondisi tidak terpenuhi.
 
Contoh :jika nilai rata besar dari 3 maka ket ‘dapat bonus’ jika tidak tidak dapat apa-apa.
Flow chart :                                          Program  :
Input Nil_rata
Nil_rata >3
Ket=’Dapat Bonus’
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Write(‘nilai rata-rata : ‘);
Readln(nil_rata);
If nil_rata > 3 then
Begin
     Ket:=’Dapat Bonus’
End;
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
b.    IF………THEN…….ELSE………
Digunakan jika pada pemilihan ada dua aksi yang akan dilakukan
 
Contoh : jika nilai besar dari 60 maka keterangan lulus jika tidak keterangan gagal
 
Flowchart :                                           Program :
Input nilai
Nilai>60
Ket=’Lulus’
Ket=’Gagal’
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Write(‘Inputkan nilai: ‘);Readln(nilai);
If nilai > 60 then
Begin
End
Else
Begin
     Ket:=’Gagal’
End;
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
c.     IF……THEN……ELSEIF…….THEN……ELSE
Digunakan jika pada pemilihan ada beberapa aksi yang akan dilakukan berdasarkan beberapa syarat yang harus terpenuhi.
Contoh :
Tentukan apakah wujud air dalam keadaan cair, padat, atau gas.
 
Flowchart :                                                    
Input Suhu
Suhu <=0
Ket=’Padat’
Suhu >=100
Ket=’Gas
Ket=’Cair’
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Write(‘Inputkan Suhu: ‘);Readln(suhu);
If suhu <= 0 then
Begin
     Ket:=’Padat’
End
Else if suhu >= 100 then
Begin
     Ket:=’Gas’
End
Else
Begin
    Ket:=’Cair’
End;
 
 
 
 
 
Tentukan apakah suatu bilangan negatif, positif, atau nol
 
Flowchart :                                           program:
 
false
Input  Bil
Bil<0
Ket=’Negatif
      Bil>0
Ket=’Positif’
Ket=’Nol
false
true
true
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Write(‘Inputkan Bil: ‘);Readln(bil);
If bil < 0 then
Begin
     Ket:=’Negatif’
End
Else if bil > 0 then
Begin
     Ket:=’Positif’
End
Else
Begin
    Ket:=’Bil. Nol’
End;
 
 
 
 
 
 
 
 
 
d.    Struktur Case
Struktur case adalah cara lain yang bisa digunakan untuk memilih suatu kondisi tertentu.
Syntax:
Case (var)
Var  = …..: hasil =…..
Var = …...: hasil =…..
….
….
Endcase
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pertemuan 7,8
PENGULANGAN
 
-         While……..do
-         Repeat…….until
-         For …..to……do
 
1. While ..... Do
Perulangan dengan while ..do digunakan selama kondisi (syarat) yang ada pada perulangan  benar (terpenuhi)
 
Contoh :Mencetak ‘Halo’ sebanyak 10 kali
 
 
K=1
While k<10 do
Write ‘Halo’
K=k+1
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

K:=1
While k< 10 do
begin
          write (‘Halo’);
          k:=k+1;
end;
 
Keterangan :
Perintah write ‘halo’ akan dilaksanakan selama nilai k<= 1, dimana di dalam setiap perulangan nilai k akan bertambah nialainya 1 (satu) sehingga perintah write akan dilakukan sebanyak 10 kali
 
2. Repeat ........ Until
 
Perulangan dengan repeat until digunakan selama kondisi belum terpenuhi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
K=1
Until k>10 do
Write ‘Halo’
K=k+1
Repeat
Contoh : mencetak ‘Halo’ sebanyak 10 kali

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
K:=1
Repeat
          write (‘Halo’);
          k:=k+1;
Until k>10;
Keterangan :
Write (‘halo’) akan dilakukan selama nilai K tidak besar dari 10.
Pada struktur repeat until instruksi yang ada anatara repeat dan until minimal satu kali proses akan dilakukann karena nilai / syarat dari perulangan terletak di akhir struktur.
 
3.    For ....to... do
 
Perulangan dengan struktur for akan dilakukan sesuai dengan jumlah perulangan yang ditetapkan pada struktur for.
Contoh : menampilkan ‘halo’ sebanyak 10 kali
 
 
For  k=1 to 10 do
Write(‘halo’)
 
 
 
 
 
 
 
 
 

K:=1
Repeat
          write (‘Halo’);
          k:=k+1;
Until k>10;
 
 
Keterangan :
Write(‘halo’) akan dilaksanakan sebanyak 10  kali sesuai dengan jumlah perulangan yang udah ditetapkan pada struktur For yaitu 1 s/d 10. pada struktur perulangan ini nilai K akan bertambah 1 secara otomatis begitu perintah sampai pada khir perulangan.
 
Erulangan dengan struktur for dapat dibagi menjadi 2 bagian
1.    For menaik
2.    For menurun
 
1. For menaik
-         peubah haruslah bertipe sederhana kecuali tipe real
-         nilai awal harus lebih kecil atau sama  dengan nilai akhir
-         pada awalnya peubah diinisialisasi dengan nilai awal. Nilai peubah otomatis bertambah satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai peubah sama dengan nilai akhir
-         jumlah pengulangan yang terjadi adalah nilai akhir – nilai awal +1
 
2. For menurun
-         peubah haruslah bertipe sederhana kecuali tipe real
-         nilai awal harus lebih besar atau sama  dengan nilai akhir
-         pada awalnya peubah diinisialisasi dengan nilai awal. Nilai peubah otomatis berkurang satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai peubah sama dengan nilai akhir
-         jumlah pengulangan yang terjadi adalah nilai awal – nilai akhir +1
 
 
Contoh-contoh Kasus
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pertemuan 10
Loop Dalam Loop ( Nested Loop)
 
Pada proses perulangan sangat dimungkinkan adanya terjadi proses perulangan didalam perulangan yang lain, proses ini dikenal dengan istilah Nested Loop
 
1.    Nested Loop pada For ....... to  ........ Do
Syntax : For....to.....do
                 Instruksi
                 For....to....do
                          Instruksi...
                 end
             end
 
Keterangan :
Pada perulangan seperti ini proses perulangan yang akan diselesaikan terlebih dahulu adalah perulangan yang terletak pada bagian dalam.
 
Contoh  : inputkan data buku maksimal 5 Judul buku dimana masing-masing buku memiliki pengarang maksimal ada 4 pengarang. Berikut data lengkap yang harus diinputkan :
 
Kode Buku         :
Judul Buku         :
Pengarang  :
Tahun Terbit      :
 
 
For i :=1 to 5
For k :=1 to 4
Input  kdb,jdl
Input  pg,th
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

For i:=1 to 5 do
Begin
     Write (‘Kode Buku :’);      readln(kdb);
     Write (‘Judul Buku :’);      readln(jdl);
     For k:=1 to 4 do
     Begin
          Write (‘Pengarang      :’);           readln(pg);
          Write (‘Tahun Terbit :’);           readln(th);
      End;
End;
Keterangan :
Pada program diatas proses perulangan pada i akan dilaksanakan terlebih dahulu untuk i=1, berikut proses perulangan akan berada pada k dimana perulangan akan dilaksanakan mulai dari k=1 sampai nilai k=4. Begitu nilai k=5 proses akan keluar dari perulangan k dan akan kembali ke perulangan  i dengan nilai I akan langsung bertambah satu sehingga menjadi 2.
Perulangan akan dilanjutkan kembali ke perulangan K mulai dari nilai k=1 lagi sampai nilai sama dengan 4. Begitu seterusnya sampai nilai I sama dengan 5. Begitu  nilai I=6 maka proses akan keluar dari perulangan secara keseluruhan
 
2.   Nesterd Loop Pada While ......Do
Pada prinsip kerjanya nested loop while ...do sama dengan for..to..do dimana proses perulangan  yang akan diselesaikan terlebih dahulu adalah perulangan yang terletak bagian dalam
 
Syntax :
While.........do
          Instruksi
          While .....do
                   Instruksi
          End
End
 
          Selesaikan contoh pada for ...to...do dengan menggunakan while....do
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
I=I+1
Input  kdb,jdl
Input  pg,th
While I<=5 do
While K<=4 do
K:=1
I:=1
K:=K+1
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

I:=1;
While I<=5 do
Begin
     Write (‘Kode Buku :’);      readln(kdb);
     Write (‘Judul Buku :’);      readln(jdl);
     K:=1;
     While  k<=1 to 4  do
     Begin
          Write (‘Pengarang      :’);           readln(pg);
          Write (‘Tahun Terbit :’);           readln(th);
          K:=K+1;
      End;
     I:+I+1;
End;
 
 
 
3. Nested Loop Pada Repeat ..........Until
 
Proses nested repeat until hampir sama dengan proses yang ada pada nested for dan nested whie. Tetapi disini masing-masing perulangan pada repeat ...until  satu kali proses pasti akan dilakukan sesuai dengan keterangan yang ada pada perulangan dengan repeat until.
 
Contoh :
Selesaikan kasus pada nested loop sebelumnya dengan menggunakan Repeat until.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
While I<=5 do
Input  kdb,jdl
Input  pg,th
Until K>4 do
K:=1
I:=1
K:=K+1
Repeat
Repeat
I:=I+1
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

I:=1;
Repeat
     Write (‘Kode Buku :’);      readln(kdb);
     Write (‘Judul Buku :’);      readln(jdl);
     K:=1;
     Repeat
          Write (‘Pengarang      :’);           readln(pg);
          Write (‘Tahun Terbit :’);           readln(th);
          K:=K+1;
      Until K>4;
     I:+I+1;
Until I>5;
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pertemuan 11, 12
Procedure
 
Pengertian Procedure :
Adalah merupakan blok program yang terpisah dari program utama dengan struktur program hampir sama dengan struktur program utama
 
Struktur Procedure
Judul Procedure
Bagian Deklarasi
          Variabel
          Label
          Constanta
          Type
Badan Procedure
                                    Begin
instruksi
End;
 
Procedure sendiri harus dibuat sebelum program utama sesuai dengan struktur program.
Setiap procedure dibatasi dengan end yang menggunakan tanda titik koma. Procedure biasanya ditemukan pada program untuk skala yang besar, sehingga dalam pembuatan program untuk lebih mudah dalam mendisainnya dibentuk dalam modul-modul program yang dikenal dengan Procedure. Namun demikian bukan berarti procedure tidak bisa diterapkan untuk program dengan skala yang lebih kecil.
Prosedur dideklarasikan dengan menggunakan Statemen Procedure. Setiap procedure selalu diakhiri dengan menggunakan tanad titik koma pada end yang terakhir.
 
Contoh pendeklarasian prosedur :
Procedure Satu;
Begin
                   Write (‘ini adalah prosedur yang pertama’);
                   Repeat until keypressed;
End;
{Program Utama}
Begin
          Satu;
Write (‘Prosedur pertama selesai’);
Repeat untuil keypressed;
End.
Pada contoh diatas pada saat program dijalankan maka program utama akan dieksekusi terlebih dahulu. Pada saat proses eksekusi ditemukan perintah satu yang dikenal sebagai nama sebuah prosedur. Nama ini dikenal pada saat compiler mengkompilasi program maka satu dicatat sebagai nama sebuah prosedur . Jadi begitu ditemukan satu maka compiler akan mencari kelisting program prosedur dengan nama satu. Setelah ditemukan maka akan diproses. Setelah proses pada prosedur selesai maka proses program akan kembali pada program utama.
 
Contoh :kasus
Buat program dengan menggunakan prosedur untuk menampilkan output berikut :
 
Algoritma adalah dasar untuk pembuatan program
Algoritma dapat digambarkan dengan Flow Chart Program
Pascal adalah salah satu bahasa untuk mengantarkan algoritma
 
Ketentuan proses :
Kalimat pertama dibuat pada prosedur dengan nama Algoritma
Kalimat kedua dibuat pada prosedur dengan nama Flow_Chart
Kalimat ketiga dibuat pada prosedur dengan nama Pascal
 
 
Pendeklarasian Parameter Pada Procedure
 
Variabel pada program Pascal lebih dikenal dengan nama parameter.
Parameter dapat berupa parameter lokal dan dapat berupa parameter global.
Parameter lokal adalah parameter yang hanya bisa digunakan untuk proses pada prosedur yang bersangkuta
Parameter global adalah parameter yang  dapat digunakan untuk semua  blok program yang ada sesudahnya dan pada prosedur yang bersangkutan.
 
Contoh pendeklarasian parameter pada prosedur.
 
 
 
 
 
 
 
Procedure Satu;
Var A : integer;
Begin
End;
 
Var  X:longint;
 
Procedure Dua;
Var B:integer;
Begin
End;
 
Var P,Q : Longint;
Begin
.......
.......
End.
 
Keterangan :
Var A dan Var B adalah variabel lokal pada prosedur satu dan dua. Var A hanya bisa digunakan untuk proses yang ada pada prosedur satu sedangkan Var B hanya dapat digunakan untuk proses pada prosedur dua.
Var X adalah variabel yang bersifat global untuk prosedur dua dan program utama. Jadi var X dapat digunakan untuk proses baik pada prosedur dua maupun pada program utama, tetapi tidak bisa digunakan untuk proses pada prosedur satu.
Var P,Q adalah var yang hanya dapat digunakan pada program utama saja.
 
Contoh kasus
Buat program untuk menghitung luas suatu bangun dengan output sebagai berikut.
                  
Program Menghitung Luas Bangun
Bujur Sangkar dan Segitiga Siku-Siku
 
1.    Luas Bujur Sangkar
2.    Luas Segitiga Siku-Siku
3.    Selesai
 
Input Pilihan [1-2] :..
 
 
Mencari Luas Bujur Sangkar
Input Panjang Sisi                          :.....
Luas Bujur Sangkar Adalah           :......
 
          Tekan Enter Untuk Melanjutkan
 
 
Mencari Luas Segitiga Siku-Siku
Input Panjang Alas                         :.....
Input Tinggi Segitiga                      :.....
Luas Segitiga Adalah                      :......
 
          Tekan Enter Untuk Melanjutkan
 
pil=2
Stop
Pil, Luas
Cetak Output Program Utama
Input pil
pil=1
Bujur_sangkar
Siku-Siku
Start
Sisi
Cetak Output Prosedur Bujur Sangkar
Input sisi
Bujur_Sangkar
Luas = sisi * sisi
Cetak Luas
Return
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Alas,tinggi
Cetak Output Prosedur Segitiga Siku-Siku
Input alas, tinggi
Siku_Siku
Luas = ½ * alas * tinggi
Cetak Luas
Return
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

{Program Pascal}
Var   Pil    : integer ;
Luas : real;
 
Procedure bujur_sangkar;
Var sisi:integer;
Begin
          Clrscr;
          Gotoxy (...,...) ; write (‘Mencari Luas Bujur Sangkar’);
          Gotoxy (...,..)  ; write (‘Input Panjang Sisi : ‘);
          Gotoxy (...,...) ; write (‘ Luas Bujur Sangkar Adalah :’);
          Gotoxy (...,... ) ; readln (sisi);
          Luas := sisi * sisi ;
          Gotoxy (..,...) ; write (luas:6:1);
          Repeat until keypressed;
End;
 
Procedure siku_siku;
Var alas,tinggi:integer;
Begin
          Clrscr;
          Gotoxy (...,...) ; write (‘Mencari Luas Segi Tiga Siku-Siku’);
          Gotoxy (...,..)  ; write (‘Input Panjang Alas               : ‘);
          Gotoxy (...,..)  ; write (‘Input Tinggi Segi Tiga         : ‘);
          Gotoxy (...,...) ; write (‘ Luas Segi Tiga Adalah :’);
          Gotoxy (...,... ) ; readln (alas);
          Gotoxy (...,... ) ; readln (tinggi);
          Luas := 0.5 * alas * tinggi ;
          Gotoxy (..,...) ; write (luas:6:1);
          Repeat until keypressed;
End;
Begin
          Clrscr;
Gotoxy (...,...); write (‘Program Menghitung Luas Bangun’);
Gotoxy (...,...); write (‘Bujur Sangkar dan Segitiga Siku-Siku’);
Gotoxy (...,...); write (‘Luas Bujur Sangkar’);
Gotoxy (...,...); write (‘Luas Segitiga Siku-Siku’);
Gotoxy (...,...); write (‘Selesai’);
Gotoxy (...,...); write (‘Input Pilihan [1-2] :..’);
Gotoxy (...,...);readln(pil);
If pil=1 then
          Bujur_sangkar
Else if pil=2 then
          Siku_siku;
Repeat until keypressed;
End.
 
Keterangan program
 
Pada program di atas var pil dan luas adalah bersifat global untuk semua blok program.
Var sisi bersifat lokal untuk prosedur bujur sangkar
Var alas,tinggi bersifat lokal untuk siku-siku.
 
 
Kasus :
Buatlah program untuk menghitung Nilai Faktorial dan Pangkat dengan output sebagai berikut :
 
Program Menghitung Nilai
Faktorial dan Pangkat
 
1.    Faktorial
2.    Pangkat
3.    Selesai
 
Input Pilihan [1-3] :..
 
 
Menghitung Faktorial
 
Input Bilangan Yang Dicari      :...
Nilai Faktorialnya Adalah         :.....
 
Tekan Untuk Melanjutkan
 
Menghitung Pangkat
 
Input Bilangan Yang Dicari                         :...
Input Jumlah angkat Yang Diinginkan       :.....
..... Pangkat..... adalah ........
 
Tekan Enter Untuk Melanjutkan
 
 
 
Pertemuan 13,14
 

Pengiriman Nilai Parameter Pada Procedure

 
Pada sebuah program dimungkinkan adanya pengiriman nilai parameter dari satu prosedur ke prosedur yang lain
Pengiriman nilai parameter ini dapat berupa pengiriman secara nilai dan secara acuan.
 
Contoh :
Buat flow chart dan program berikut dengan ketentuan dan output sebagai berikut :
 
Menghitung Luas permukaan sebuah balok dengan panjang sisi-sisi balok adalah
- panjang 10 cm
- lebar 5 cm
- tinggi balok 100 cm
 
Buat program dengan menggunakan prosedur persegi panjang dengan panjang sisi balok diinputkan melalui program.
 
Output
                             Menghitung Luas Permukaan Balok
                            
                             Input Panjang Alas      :….
                             Input Lebar Alas :….
                             Input Tinggi Balok      :…
 
                             Luas Permukaan Balok Adalah :…
 
 
 
 
Sisi1
Sisi2
Sisi3
start
pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3
Cetak Output
Input pj,lb,tg
Persegi_Panjang (pj,tg,ls)
Sisi1:=ls
Persegi_Panjang (lb,tg,ls)
Sisi2:=ls
Persegi_Panjang (lb,pj,ls)
Sisi3:=ls
Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3
 
Cetak LPer
Stop
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Procedure persegi_panjang (panjang,lebar : integer ; var luas:integer );
Begin
          Luas := panjang * lebar;
End;
 
{program utama}
 
var
          pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3 :integer;
Begin
          Clrscr;
          Gotoxy (…,…) ; write (‘Menghitung Luas Permukaan Balok’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Panjang Alas       :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Lebar Alas            :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Tinggi Balok  :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Luas Permukaan Balok Adalah  :…..’);
Gotoxy (…,… ) ; readln ( pj );
Gotoxy (…,… ) ; readln ( lb );
Gotoxy (…,… ) ; readln ( tg );
Persegipanjang(pj,tg,ls);
Sisi1:=ls;
Persegipanjang(lb,tg,ls);
Sisi2 :=ls;
Persegipanjang(pj,lb,ls);
Sisi3:=ls;
Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3
Gotoxy (…,…) ; write (lper);
Repeat until keypressed;
End.
 
Keterangan :
Pada program diatas luas permukaan balok merupakan luas semua sisi balok. Dimana balok terdiri dari 6 sisi seperti terlihat pada gambar diatas.
Semua permukaan balok merupakan persegipanjang, sehingga kita dapat hanya menggunakan prosedur persegi panjang.
Pada prosedur persegi panjang ada 2 cara pengiriman data yaitu secara nilai dan secara acuan. Pengiriman secara nilai ditandai dengan penggunaa kata VAR
 
Pengiriman secara nilai adalah : bahwa hasil yang didapatkan pada prosedur tidak akan mempengaruhi nilai yang ada pada modul yang mengirim (dalam hal ini adalah program utama). Sehingga perubahan nilai variabel panjang pada prosedur tidak akan mempengaruhi nilai var PJ pada program utama.
 
Pengiriman secara Acuan adalah : bahwa hasil yang didapatkan pada prosedur akan mempengaruhi nilai yang ada pada modul yang mengirim. Sehingga perubahan niali var Luas pada prosedur akan mempengaruhi nilai var LS pada program utama.
Pengiriman secara nilai begitu proses pada program yang dipanggil sudah selesai maka nilai variabel yang dikirim akan dikembalikan ke modul yang memanggil.
 
Kasus
Buat flowchart dan program pascal untuk menghitung formula berikut :
1.    Z=2^5 + 5!
2.    Z=X! + Y + X^Y
 
Gunakan prosedur pangkat dan faktorial untuk menyelesaikan kasus diatas. Tampilan dari hasil program dirancang sendiri.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

FUNGSI

 
Fungsi hampir sama dengan prosedur yaitu merupakan bagian program yang terpisah dari program utama.
Perbedaan fungsi dengan prosedur adalah bahwa nilai suatu fungsi terletak pada nama fungsi itu sendiri sedangkan pada prosedur nilai prosedur terletak pada variabel.
 
Sebuah prosedur dapat saja dijadikan fungsi. Kasus diatas dijadikan sebuah fungsi dengan tipe integer.
 
Buat program dengan menggunakan fungsi persegi panjang dengan panjang sisi balok diinputkan melalui program.
 
Output
                             Menghitung Luas Permukaan Balok
                            
                             Input Panjang Alas      :….
                             Input Lebar Alas :….
                             Input Tinggi Balok      :…
 
                             Luas Permukaan Balok Adalah :…
 
 
 
Sisi1
Sisi2
Sisi3
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
start
pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3
Cetak Output
Input pj,lb,tg
Sisi1= Persegi_Panjang (pj,tg)
Sisi2= Persegi_Panjang (lb,tg)
Sisi3= Persegi_Panjang (lb,pj)
Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3
 
Cetak LPer
Stop
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Function persegi_panjang (panjang,lebar : integer):integer;
Var luas : integer;
Begin
          Luas := panjang * lebar;
          Persegi_panjang :=luas;
End;
 
{program utama}
 
var
          pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3 :integer;
Begin
          Clrscr;
          Gotoxy (…,…) ; write (‘Menghitung Luas Permukaan Balok’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Panjang Alas       :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Lebar Alas            :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Tinggi Balok  :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Luas Permukaan Balok Adalah  :…..’);
Gotoxy (…,… ) ; readln ( pj );
Gotoxy (…,… ) ; readln ( lb );
Gotoxy (…,… ) ; readln ( tg );
Sisi1:=Persegipanjang(pj,tg);
Sisi2:=Persegipanjang(lb,tg);
Sisi3:=Persegipanjang(pj,lb,;
Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3
Gotoxy (…,…) ; write (lper);
Repeat until keypressed;
 
referensi : eskuter.googlecode.com/