Batman Begins - Help Select#sidebar ul { padding:0; margin:0; color:#FFF } #sidebar ul li { list-style-type:decimal-leading-zero; padding-left:5px; margin:8px 0 0 20px } -->

Jumat, 15 Maret 2013

algoritma

Pengertian Algoritma :  adalah urutan langkah-langkah logis dalam   penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis.
 
Contoh :
 
Tentukan nilai A dengan rumus yang bisa digunakan adalah C=A+B
 
C? à Untuk menentukan nilai C maka yang harus kita ketahui terlebih dahulu adalah nilai A dan nilai B
 
Untuk nilai A dan B ini dapat berupa konstanta atau merupakan hasil proses yang lainnya. Jadi Nilai C tidak akan bisa didapatkan sebelum kita mengetahui nilai A dan nilai B.
Jadi langkah pertama kita adalah menentukan nilai A dan B, kemudian baru menghitung penjumlahan kedua nilai tersebut. Urutan inilah yang disebut sebagai urutan logis.
 
Contoh lain adalah : untuk menukar isi bejana A yang berisi air berwarna Biru dengan bejana B yang berisi air berwarna Merah. Sehingga nantinya bejana A berisi air berwarna merah sedangkan bejana B berisi air berwarna Biru.
 
Algoritma adalah :
-         tuangkan isi bejana A ke bejana B, kemudian tuangkan isi bejana B ke bejana A.
 
Cara yang ditempuh diatas adalah SALAH karena pada saat isi bejana A dituangkan ke bejana B maka air yang ada pada bejana B akan tercampur dengan air yang ada pada bejana B, sehingga pada saat isi bejana B dituangkan ke dalam bejana A maka Warnanya sudah tercampur dengan isi bejana A.
 
Algoritma yang tepat adalah :
-         Siapkan sebuah bejana dalam keadaan kosong diumpamakan dengan bejana C
-         Kemudian isi bejana A dituangkan kedalam bejana C sehingga bejana A dalam keadaan kosong
-         Langkah berikutnya isi bejana B dituangkan kedalam bejana A sehingga bejana B sekarang dalam keadaan kosong.
-         Baru kemudian isi bejana C dituangkan kedalam bejana B
-         Perhatikan bahwa isi bejana sudah berpindah ke bejana B dan isi bejana B sudah berpindah ke bejana A
 
 
 
 
 
Alat-alat Bantu dalam menggambarkan Algoritma
 
 Untuk menggambarkan urutan suatu proses maka ada beberapa cara (alat bantu) yang bisa digunakan. Cara yang digunakan harus sudah berlaku secara umum dan mempunyai aturan-aturan tertentu.
Cara yang bisa digunakan antara lain :
-         Algoritma
-         IPO Chart
-         Flow Chart Program
 
Contoh penggunaan alat bantu diatas: (kasus dari contoh pertama)
 
C=A+B
 
1.     Algoritma
Urutan instruksi yang diberikan adalah :
- Tentukan nilai A dan B
- Proses nilai A ditambah nilai B
- Cetak hasil (nilai C)
 
2.     IPO Chart
Dipanggil
Memanggil
Input A,B
Output C
Proses C=A+B
start
A,B,C
Input A,B
C=A+B
Cetak C
Stop
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

3.     Program  Flow Chart
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Mekanisme Pelaksanaan Algoritma oleh Pemroses.
 
Dalam pembuatan algoritma ini maka hasil akan didapatkan dengan adanya prosesan. Pemroses dapat berupa alat-alat elektronik, manusia, robot dan alat-alat elektronik lainnya.
Pemroses melakukan suatu proses dengan melaksanakan atau mengeksekusi algoritma yang menjabarkan proses tersebut. Melaksanakan algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam algoritma tersebut.
Pada algoritma yang akan dipelajari alat peruses yang akan digunakan adalah komputer.
Pada komputer dapat dibedakan atas 4 unit utama
-         piranti masukan
-         piranti keluaran
-         piranti proses
-         piranti memori
 
Data pada komputer akan diproses pada piranti proses yang sering dikenal dengan CPU. Mekanisme dari ke empat piranti di atas dapat digambarkan sebagai berikut :
 
Piranti Masukan
Unit pemrosesan Utama (CPU)
Piranti Keluaran
Memori
 

 
 
 
 
 
 
 

Mekanisme dari keempat piranti diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Mula-nula program dimasukkan ke dalam memori komputer. Ketika program dilaksanakan, setiap instruksi yang telah disimpan didalam memori dikirim ke CPU. CPU mengerjakan operasi-operasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut. Bila suatu operasi memerlukan data, data dibaca dari piranti masukan , disimpan dalam memori lalu dikirim ke CPU untuk operasi yang memerlikan tadi.. Bila proses menghasilkan keluaran, keluaran disimpan ke dalam memori, lalu dari memori keluaran dikirimkan ke piranti keluaran.
 
Sebuah algoritma akan dapat dikenal oleh komputer jika sudah dipindahkan kedalam bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer, dalam hal ini disebut dengan program. Ada bermacam-macam bahasa pemrogram yang dikenal seperti, Basic, Bahasa C, Pascal, Fortran, Visual Basic, Delphi ,dll.                 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pertemuan 2
 

Simbol-Simbol Program Flow Chart

 
 
 
 

Awal dan akhir suatu program

 
 
Inisialisasi variable ( persiapan awal )

 
 
Input dan output ( masukan dan keluaran ) program

 
 
Proses program
 
 
 

Percabangan / perulangan
 
 
 

Perulangan
 
 
Connector (tanda sambung untuk halaman sama )
 
 
Connector ( tanda sambung untuk halaman berbeda )
 
 
 

Arah proses
 
 
Sub program / Procedure ( blok program )
 
 

Struktur Bahasa Pascal

 
Judul Program
Blok Program
Bagian Deklarasi
-               variable
-               label
-               konstanta
-               type
-               procedure
-               function
Bagian Pernyataan
 
 
 

Perintah Input Output

 
- Read dan readln         (perintah input )
- Write dan writeln       (perintah output)
 
contoh :
readln(a)    à input nilai A
write(A)     à cetak nilai A
write(‘A’)  à cetak ‘A’
 
 
Contoh Soal :
 
Buat flowchart program dan program Pascal untuk menampilkan hasil perkalian sebagai berikut :
 
A=B x C                        à Nilai B Dan C Diinputkan
P=Q(R+S) + R(Q+S)     à Nilai Q,R,dan S diinputkan
 
 
 
 

Deklarasi Variabel, Label, Konstanta

 
 
Deklarasi variable dinyatakan dengan statemen Var
Contoh     
Var   A:integer;
 
 
Deklarasi Label dinyatakan dengan statemen Label
Contoh
Label          100
 
 
Deklarasi konstanta dinyatakan dengan statemen Const
Contoh
Const a:=100;
 

Syarat-syarat pemberian nilai variable

 
-         harus dimulai dengan huruf
-         harus merupakan satu kesatuan
-         Tidak boleh ada symbol-simbol khusus kecuali ‘_’ (garis bawah)
-         Huruf besar dan kecil dianggap sama
-         Panjang tidak terbatas
 

Deklarasi Fungsi dan prosedure

 
 
Fungsi dan prosedure merupakan blok program yang terpisah dari program utama yang mempunyai struktur program hampir sama dengan program utama. Prosedure dinyatakan dengan statemen PROCEDURE sedangkan fungsi dinyatakan dengan statemen FUNCTION
 
CONTOH PROSEDUR
 
PROCEDURE SATU;
VAR
 
BEGIN
 
 
END;
 
 
CONTOH FUNGSI
 
FUNCTION AKAR;
BEGIN
 
 
END;
 
 

Tipe Data Pada Program Pascal

 
Program komputer bekerja dengan memanipulasi data didalam memori. Data yang dimanipulasi mempunyai beberapa tipe data seperti :
-         nilai numerik
-         karakter
-         string
-         rekaman (record)
 
Tipe data dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu :
-         Tipe Dasar (nilainya bias langsung dipakai)
-         Tipe Bentukan (tipe data yang didefeisikan dari tipe dasar)
 
 
1.    Tipe  Dasar
Yang termasuk tipe dasar adalah :
-         karakter
-         bilangan
-         logika
 
- Tipe bilangan ada beberapa macam
a.     Bilangan bulat
- Shortint                -128   s/d +127
- Byte                      0   s/d   255
- Integer                  -32768   s/d  +32767      
- Longint                -2147483648   s/d +2147483648
- Word                    0  s/d 65535
 
b.    Bilangan pecahan
- Real              2.9 X 10 –39    s/d  1,7 X 10 38
- Single           1.5 X 10 –45    s/d  3,4 X 10 38
- Double         5.0 X 10 –324   s/d  1,7 X 10 308
- Extend         3.4 X 10 –4932  s/d  1,1 X 10 4932
 
-         Tipe data Karakter
Yang termasuk kedalam tipe data karakter adalah : huruf-huruf alfabet, tanda baca, angka ‘0’,’1’,….’9’ dan karakter khusus ‘&’,’^’,……..
 
-         Logika
Tipe data ini mempunyai nilai Benar dan Salah
 
 
2.    Tipe Bentukan
 
Tipe bentukan adalah tipe data yang didefenisikan sendiri oleh pemrogram.
 
Ada 3 tipe data bentukan
1.    String
2.    Tipe data dasar yang diberi nama dengan nama tipe baru.
3.    Rekaman (record)
 
1.    String
Adalah deretan karakter dengan panjang tertentu
Contoh : a:string[15]
 
2.    Tipe data dasar yang diberi nama baru
Contoh : Type BilBulat : Integer:
 
3.    Rekaman
Contoh : Type mahasiswa=record
                        Nbp :string[13];
                        Nm  :string[25];
                 End;
Pertemuan 3
 
Operator Pada Program
 
1.    Operator Aritmatika
Yaitu symbol yang digunakan untuk proses perhitungan
 
+, - , * , / , div , mod
 
-         operator ‘/’ digunakan untuk pembagian dengan hasil adalah bilangan pecahan
-         operator div digunakan untuk pembagian dengan hasil adalah bilagan bulat
-         mod adalah operator yang digunakan untuk mencari sisa hasil bagi
 
Pada proses aritmatik adakalanya ada beberapa operator ditemui pada satu ekspresi.
Contoh :   Z=A+B*C
Pada contoh diatas ada 2 operator yang ditemui yaitu + dan *. Jika hal ini terjadi maka yang akan diproses terlebih dahulu adalah operator dengan prioritas tertinggi.
Berikut prioritas pengerjaan dari masing-masing operator.
1.    * , /, mod , div
2.    + dan –
 
2.    Operator Relasional
          Adalah < , > , >= , <= , not , and , or . Hasil dari operator ini adalah benar atau salah.
 
Contoh-contoh soal:
 
 
 
 
 
 
Perrtemuan 4 (pratikum)
 
Runtunan
 
Merupakan urutan proses program yang terurut tanpa adanya proses percabangan.
Contoh untuk proses runtunan ini juga bisa dilihat pada pertukaran isi bejana pada pertemuan 1
 
Contoh : buat algoritma dan program untuk menghitung hasil formula berikut
 
Nilai x bisa didapatkan dari hasil perkalian p dan q. dimana nilai p didapatkan dari formula berikut :
P=3a+b *c
Sedangkan nilai q didapat kan dari formula q=4b*c+d
Tentukan terlebih dahulu data apa yang perlu diinputkan dan urutkan proses yang harus dikerjakan.
 
Algoritma :……….
Program pascal ………
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pertemuan 5 dan 6
 
Struktur Percabangan
 
Yaitu pemilihan suatu instruksi yang akan dikerjakan sesuai dengan kondisi / syarat tertentu
 
a.     IF…………THEN
 
Digunakan jika pada pemilihan hanya ada satu aksi yang akan dilakukan jika kondisi tertentu terpenuhi dan tidak ada aksi yang lain yang akan dikerjakan jika kondisi tidak terpenuhi.
 
Contoh :jika nilai rata besar dari 3 maka ket ‘dapat bonus’ jika tidak tidak dapat apa-apa.
Flow chart :                                          Program  :
Input Nil_rata
Nil_rata >3
Ket=’Dapat Bonus’
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Write(‘nilai rata-rata : ‘);
Readln(nil_rata);
If nil_rata > 3 then
Begin
     Ket:=’Dapat Bonus’
End;
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
b.    IF………THEN…….ELSE………
Digunakan jika pada pemilihan ada dua aksi yang akan dilakukan
 
Contoh : jika nilai besar dari 60 maka keterangan lulus jika tidak keterangan gagal
 
Flowchart :                                           Program :
Input nilai
Nilai>60
Ket=’Lulus’
Ket=’Gagal’
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Write(‘Inputkan nilai: ‘);Readln(nilai);
If nilai > 60 then
Begin
End
Else
Begin
     Ket:=’Gagal’
End;
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
c.     IF……THEN……ELSEIF…….THEN……ELSE
Digunakan jika pada pemilihan ada beberapa aksi yang akan dilakukan berdasarkan beberapa syarat yang harus terpenuhi.
Contoh :
Tentukan apakah wujud air dalam keadaan cair, padat, atau gas.
 
Flowchart :                                                    
Input Suhu
Suhu <=0
Ket=’Padat’
Suhu >=100
Ket=’Gas
Ket=’Cair’
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Write(‘Inputkan Suhu: ‘);Readln(suhu);
If suhu <= 0 then
Begin
     Ket:=’Padat’
End
Else if suhu >= 100 then
Begin
     Ket:=’Gas’
End
Else
Begin
    Ket:=’Cair’
End;
 
 
 
 
 
Tentukan apakah suatu bilangan negatif, positif, atau nol
 
Flowchart :                                           program:
 
false
Input  Bil
Bil<0
Ket=’Negatif
      Bil>0
Ket=’Positif’
Ket=’Nol
false
true
true
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Write(‘Inputkan Bil: ‘);Readln(bil);
If bil < 0 then
Begin
     Ket:=’Negatif’
End
Else if bil > 0 then
Begin
     Ket:=’Positif’
End
Else
Begin
    Ket:=’Bil. Nol’
End;
 
 
 
 
 
 
 
 
 
d.    Struktur Case
Struktur case adalah cara lain yang bisa digunakan untuk memilih suatu kondisi tertentu.
Syntax:
Case (var)
Var  = …..: hasil =…..
Var = …...: hasil =…..
….
….
Endcase
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pertemuan 7,8
PENGULANGAN
 
-         While……..do
-         Repeat…….until
-         For …..to……do
 
1. While ..... Do
Perulangan dengan while ..do digunakan selama kondisi (syarat) yang ada pada perulangan  benar (terpenuhi)
 
Contoh :Mencetak ‘Halo’ sebanyak 10 kali
 
 
K=1
While k<10 do
Write ‘Halo’
K=k+1
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

K:=1
While k< 10 do
begin
          write (‘Halo’);
          k:=k+1;
end;
 
Keterangan :
Perintah write ‘halo’ akan dilaksanakan selama nilai k<= 1, dimana di dalam setiap perulangan nilai k akan bertambah nialainya 1 (satu) sehingga perintah write akan dilakukan sebanyak 10 kali
 
2. Repeat ........ Until
 
Perulangan dengan repeat until digunakan selama kondisi belum terpenuhi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
K=1
Until k>10 do
Write ‘Halo’
K=k+1
Repeat
Contoh : mencetak ‘Halo’ sebanyak 10 kali

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
K:=1
Repeat
          write (‘Halo’);
          k:=k+1;
Until k>10;
Keterangan :
Write (‘halo’) akan dilakukan selama nilai K tidak besar dari 10.
Pada struktur repeat until instruksi yang ada anatara repeat dan until minimal satu kali proses akan dilakukann karena nilai / syarat dari perulangan terletak di akhir struktur.
 
3.    For ....to... do
 
Perulangan dengan struktur for akan dilakukan sesuai dengan jumlah perulangan yang ditetapkan pada struktur for.
Contoh : menampilkan ‘halo’ sebanyak 10 kali
 
 
For  k=1 to 10 do
Write(‘halo’)
 
 
 
 
 
 
 
 
 

K:=1
Repeat
          write (‘Halo’);
          k:=k+1;
Until k>10;
 
 
Keterangan :
Write(‘halo’) akan dilaksanakan sebanyak 10  kali sesuai dengan jumlah perulangan yang udah ditetapkan pada struktur For yaitu 1 s/d 10. pada struktur perulangan ini nilai K akan bertambah 1 secara otomatis begitu perintah sampai pada khir perulangan.
 
Erulangan dengan struktur for dapat dibagi menjadi 2 bagian
1.    For menaik
2.    For menurun
 
1. For menaik
-         peubah haruslah bertipe sederhana kecuali tipe real
-         nilai awal harus lebih kecil atau sama  dengan nilai akhir
-         pada awalnya peubah diinisialisasi dengan nilai awal. Nilai peubah otomatis bertambah satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai peubah sama dengan nilai akhir
-         jumlah pengulangan yang terjadi adalah nilai akhir – nilai awal +1
 
2. For menurun
-         peubah haruslah bertipe sederhana kecuali tipe real
-         nilai awal harus lebih besar atau sama  dengan nilai akhir
-         pada awalnya peubah diinisialisasi dengan nilai awal. Nilai peubah otomatis berkurang satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai peubah sama dengan nilai akhir
-         jumlah pengulangan yang terjadi adalah nilai awal – nilai akhir +1
 
 
Contoh-contoh Kasus
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pertemuan 10
Loop Dalam Loop ( Nested Loop)
 
Pada proses perulangan sangat dimungkinkan adanya terjadi proses perulangan didalam perulangan yang lain, proses ini dikenal dengan istilah Nested Loop
 
1.    Nested Loop pada For ....... to  ........ Do
Syntax : For....to.....do
                 Instruksi
                 For....to....do
                          Instruksi...
                 end
             end
 
Keterangan :
Pada perulangan seperti ini proses perulangan yang akan diselesaikan terlebih dahulu adalah perulangan yang terletak pada bagian dalam.
 
Contoh  : inputkan data buku maksimal 5 Judul buku dimana masing-masing buku memiliki pengarang maksimal ada 4 pengarang. Berikut data lengkap yang harus diinputkan :
 
Kode Buku         :
Judul Buku         :
Pengarang  :
Tahun Terbit      :
 
 
For i :=1 to 5
For k :=1 to 4
Input  kdb,jdl
Input  pg,th
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

For i:=1 to 5 do
Begin
     Write (‘Kode Buku :’);      readln(kdb);
     Write (‘Judul Buku :’);      readln(jdl);
     For k:=1 to 4 do
     Begin
          Write (‘Pengarang      :’);           readln(pg);
          Write (‘Tahun Terbit :’);           readln(th);
      End;
End;
Keterangan :
Pada program diatas proses perulangan pada i akan dilaksanakan terlebih dahulu untuk i=1, berikut proses perulangan akan berada pada k dimana perulangan akan dilaksanakan mulai dari k=1 sampai nilai k=4. Begitu nilai k=5 proses akan keluar dari perulangan k dan akan kembali ke perulangan  i dengan nilai I akan langsung bertambah satu sehingga menjadi 2.
Perulangan akan dilanjutkan kembali ke perulangan K mulai dari nilai k=1 lagi sampai nilai sama dengan 4. Begitu seterusnya sampai nilai I sama dengan 5. Begitu  nilai I=6 maka proses akan keluar dari perulangan secara keseluruhan
 
2.   Nesterd Loop Pada While ......Do
Pada prinsip kerjanya nested loop while ...do sama dengan for..to..do dimana proses perulangan  yang akan diselesaikan terlebih dahulu adalah perulangan yang terletak bagian dalam
 
Syntax :
While.........do
          Instruksi
          While .....do
                   Instruksi
          End
End
 
          Selesaikan contoh pada for ...to...do dengan menggunakan while....do
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
I=I+1
Input  kdb,jdl
Input  pg,th
While I<=5 do
While K<=4 do
K:=1
I:=1
K:=K+1
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

I:=1;
While I<=5 do
Begin
     Write (‘Kode Buku :’);      readln(kdb);
     Write (‘Judul Buku :’);      readln(jdl);
     K:=1;
     While  k<=1 to 4  do
     Begin
          Write (‘Pengarang      :’);           readln(pg);
          Write (‘Tahun Terbit :’);           readln(th);
          K:=K+1;
      End;
     I:+I+1;
End;
 
 
 
3. Nested Loop Pada Repeat ..........Until
 
Proses nested repeat until hampir sama dengan proses yang ada pada nested for dan nested whie. Tetapi disini masing-masing perulangan pada repeat ...until  satu kali proses pasti akan dilakukan sesuai dengan keterangan yang ada pada perulangan dengan repeat until.
 
Contoh :
Selesaikan kasus pada nested loop sebelumnya dengan menggunakan Repeat until.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
While I<=5 do
Input  kdb,jdl
Input  pg,th
Until K>4 do
K:=1
I:=1
K:=K+1
Repeat
Repeat
I:=I+1
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

I:=1;
Repeat
     Write (‘Kode Buku :’);      readln(kdb);
     Write (‘Judul Buku :’);      readln(jdl);
     K:=1;
     Repeat
          Write (‘Pengarang      :’);           readln(pg);
          Write (‘Tahun Terbit :’);           readln(th);
          K:=K+1;
      Until K>4;
     I:+I+1;
Until I>5;
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pertemuan 11, 12
Procedure
 
Pengertian Procedure :
Adalah merupakan blok program yang terpisah dari program utama dengan struktur program hampir sama dengan struktur program utama
 
Struktur Procedure
Judul Procedure
Bagian Deklarasi
          Variabel
          Label
          Constanta
          Type
Badan Procedure
                                    Begin
instruksi
End;
 
Procedure sendiri harus dibuat sebelum program utama sesuai dengan struktur program.
Setiap procedure dibatasi dengan end yang menggunakan tanda titik koma. Procedure biasanya ditemukan pada program untuk skala yang besar, sehingga dalam pembuatan program untuk lebih mudah dalam mendisainnya dibentuk dalam modul-modul program yang dikenal dengan Procedure. Namun demikian bukan berarti procedure tidak bisa diterapkan untuk program dengan skala yang lebih kecil.
Prosedur dideklarasikan dengan menggunakan Statemen Procedure. Setiap procedure selalu diakhiri dengan menggunakan tanad titik koma pada end yang terakhir.
 
Contoh pendeklarasian prosedur :
Procedure Satu;
Begin
                   Write (‘ini adalah prosedur yang pertama’);
                   Repeat until keypressed;
End;
{Program Utama}
Begin
          Satu;
Write (‘Prosedur pertama selesai’);
Repeat untuil keypressed;
End.
Pada contoh diatas pada saat program dijalankan maka program utama akan dieksekusi terlebih dahulu. Pada saat proses eksekusi ditemukan perintah satu yang dikenal sebagai nama sebuah prosedur. Nama ini dikenal pada saat compiler mengkompilasi program maka satu dicatat sebagai nama sebuah prosedur . Jadi begitu ditemukan satu maka compiler akan mencari kelisting program prosedur dengan nama satu. Setelah ditemukan maka akan diproses. Setelah proses pada prosedur selesai maka proses program akan kembali pada program utama.
 
Contoh :kasus
Buat program dengan menggunakan prosedur untuk menampilkan output berikut :
 
Algoritma adalah dasar untuk pembuatan program
Algoritma dapat digambarkan dengan Flow Chart Program
Pascal adalah salah satu bahasa untuk mengantarkan algoritma
 
Ketentuan proses :
Kalimat pertama dibuat pada prosedur dengan nama Algoritma
Kalimat kedua dibuat pada prosedur dengan nama Flow_Chart
Kalimat ketiga dibuat pada prosedur dengan nama Pascal
 
 
Pendeklarasian Parameter Pada Procedure
 
Variabel pada program Pascal lebih dikenal dengan nama parameter.
Parameter dapat berupa parameter lokal dan dapat berupa parameter global.
Parameter lokal adalah parameter yang hanya bisa digunakan untuk proses pada prosedur yang bersangkuta
Parameter global adalah parameter yang  dapat digunakan untuk semua  blok program yang ada sesudahnya dan pada prosedur yang bersangkutan.
 
Contoh pendeklarasian parameter pada prosedur.
 
 
 
 
 
 
 
Procedure Satu;
Var A : integer;
Begin
End;
 
Var  X:longint;
 
Procedure Dua;
Var B:integer;
Begin
End;
 
Var P,Q : Longint;
Begin
.......
.......
End.
 
Keterangan :
Var A dan Var B adalah variabel lokal pada prosedur satu dan dua. Var A hanya bisa digunakan untuk proses yang ada pada prosedur satu sedangkan Var B hanya dapat digunakan untuk proses pada prosedur dua.
Var X adalah variabel yang bersifat global untuk prosedur dua dan program utama. Jadi var X dapat digunakan untuk proses baik pada prosedur dua maupun pada program utama, tetapi tidak bisa digunakan untuk proses pada prosedur satu.
Var P,Q adalah var yang hanya dapat digunakan pada program utama saja.
 
Contoh kasus
Buat program untuk menghitung luas suatu bangun dengan output sebagai berikut.
                  
Program Menghitung Luas Bangun
Bujur Sangkar dan Segitiga Siku-Siku
 
1.    Luas Bujur Sangkar
2.    Luas Segitiga Siku-Siku
3.    Selesai
 
Input Pilihan [1-2] :..
 
 
Mencari Luas Bujur Sangkar
Input Panjang Sisi                          :.....
Luas Bujur Sangkar Adalah           :......
 
          Tekan Enter Untuk Melanjutkan
 
 
Mencari Luas Segitiga Siku-Siku
Input Panjang Alas                         :.....
Input Tinggi Segitiga                      :.....
Luas Segitiga Adalah                      :......
 
          Tekan Enter Untuk Melanjutkan
 
pil=2
Stop
Pil, Luas
Cetak Output Program Utama
Input pil
pil=1
Bujur_sangkar
Siku-Siku
Start
Sisi
Cetak Output Prosedur Bujur Sangkar
Input sisi
Bujur_Sangkar
Luas = sisi * sisi
Cetak Luas
Return
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Alas,tinggi
Cetak Output Prosedur Segitiga Siku-Siku
Input alas, tinggi
Siku_Siku
Luas = ½ * alas * tinggi
Cetak Luas
Return
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

{Program Pascal}
Var   Pil    : integer ;
Luas : real;
 
Procedure bujur_sangkar;
Var sisi:integer;
Begin
          Clrscr;
          Gotoxy (...,...) ; write (‘Mencari Luas Bujur Sangkar’);
          Gotoxy (...,..)  ; write (‘Input Panjang Sisi : ‘);
          Gotoxy (...,...) ; write (‘ Luas Bujur Sangkar Adalah :’);
          Gotoxy (...,... ) ; readln (sisi);
          Luas := sisi * sisi ;
          Gotoxy (..,...) ; write (luas:6:1);
          Repeat until keypressed;
End;
 
Procedure siku_siku;
Var alas,tinggi:integer;
Begin
          Clrscr;
          Gotoxy (...,...) ; write (‘Mencari Luas Segi Tiga Siku-Siku’);
          Gotoxy (...,..)  ; write (‘Input Panjang Alas               : ‘);
          Gotoxy (...,..)  ; write (‘Input Tinggi Segi Tiga         : ‘);
          Gotoxy (...,...) ; write (‘ Luas Segi Tiga Adalah :’);
          Gotoxy (...,... ) ; readln (alas);
          Gotoxy (...,... ) ; readln (tinggi);
          Luas := 0.5 * alas * tinggi ;
          Gotoxy (..,...) ; write (luas:6:1);
          Repeat until keypressed;
End;
Begin
          Clrscr;
Gotoxy (...,...); write (‘Program Menghitung Luas Bangun’);
Gotoxy (...,...); write (‘Bujur Sangkar dan Segitiga Siku-Siku’);
Gotoxy (...,...); write (‘Luas Bujur Sangkar’);
Gotoxy (...,...); write (‘Luas Segitiga Siku-Siku’);
Gotoxy (...,...); write (‘Selesai’);
Gotoxy (...,...); write (‘Input Pilihan [1-2] :..’);
Gotoxy (...,...);readln(pil);
If pil=1 then
          Bujur_sangkar
Else if pil=2 then
          Siku_siku;
Repeat until keypressed;
End.
 
Keterangan program
 
Pada program di atas var pil dan luas adalah bersifat global untuk semua blok program.
Var sisi bersifat lokal untuk prosedur bujur sangkar
Var alas,tinggi bersifat lokal untuk siku-siku.
 
 
Kasus :
Buatlah program untuk menghitung Nilai Faktorial dan Pangkat dengan output sebagai berikut :
 
Program Menghitung Nilai
Faktorial dan Pangkat
 
1.    Faktorial
2.    Pangkat
3.    Selesai
 
Input Pilihan [1-3] :..
 
 
Menghitung Faktorial
 
Input Bilangan Yang Dicari      :...
Nilai Faktorialnya Adalah         :.....
 
Tekan Untuk Melanjutkan
 
Menghitung Pangkat
 
Input Bilangan Yang Dicari                         :...
Input Jumlah angkat Yang Diinginkan       :.....
..... Pangkat..... adalah ........
 
Tekan Enter Untuk Melanjutkan
 
 
 
Pertemuan 13,14
 

Pengiriman Nilai Parameter Pada Procedure

 
Pada sebuah program dimungkinkan adanya pengiriman nilai parameter dari satu prosedur ke prosedur yang lain
Pengiriman nilai parameter ini dapat berupa pengiriman secara nilai dan secara acuan.
 
Contoh :
Buat flow chart dan program berikut dengan ketentuan dan output sebagai berikut :
 
Menghitung Luas permukaan sebuah balok dengan panjang sisi-sisi balok adalah
- panjang 10 cm
- lebar 5 cm
- tinggi balok 100 cm
 
Buat program dengan menggunakan prosedur persegi panjang dengan panjang sisi balok diinputkan melalui program.
 
Output
                             Menghitung Luas Permukaan Balok
                            
                             Input Panjang Alas      :….
                             Input Lebar Alas :….
                             Input Tinggi Balok      :…
 
                             Luas Permukaan Balok Adalah :…
 
 
 
 
Sisi1
Sisi2
Sisi3
start
pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3
Cetak Output
Input pj,lb,tg
Persegi_Panjang (pj,tg,ls)
Sisi1:=ls
Persegi_Panjang (lb,tg,ls)
Sisi2:=ls
Persegi_Panjang (lb,pj,ls)
Sisi3:=ls
Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3
 
Cetak LPer
Stop
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Procedure persegi_panjang (panjang,lebar : integer ; var luas:integer );
Begin
          Luas := panjang * lebar;
End;
 
{program utama}
 
var
          pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3 :integer;
Begin
          Clrscr;
          Gotoxy (…,…) ; write (‘Menghitung Luas Permukaan Balok’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Panjang Alas       :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Lebar Alas            :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Tinggi Balok  :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Luas Permukaan Balok Adalah  :…..’);
Gotoxy (…,… ) ; readln ( pj );
Gotoxy (…,… ) ; readln ( lb );
Gotoxy (…,… ) ; readln ( tg );
Persegipanjang(pj,tg,ls);
Sisi1:=ls;
Persegipanjang(lb,tg,ls);
Sisi2 :=ls;
Persegipanjang(pj,lb,ls);
Sisi3:=ls;
Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3
Gotoxy (…,…) ; write (lper);
Repeat until keypressed;
End.
 
Keterangan :
Pada program diatas luas permukaan balok merupakan luas semua sisi balok. Dimana balok terdiri dari 6 sisi seperti terlihat pada gambar diatas.
Semua permukaan balok merupakan persegipanjang, sehingga kita dapat hanya menggunakan prosedur persegi panjang.
Pada prosedur persegi panjang ada 2 cara pengiriman data yaitu secara nilai dan secara acuan. Pengiriman secara nilai ditandai dengan penggunaa kata VAR
 
Pengiriman secara nilai adalah : bahwa hasil yang didapatkan pada prosedur tidak akan mempengaruhi nilai yang ada pada modul yang mengirim (dalam hal ini adalah program utama). Sehingga perubahan nilai variabel panjang pada prosedur tidak akan mempengaruhi nilai var PJ pada program utama.
 
Pengiriman secara Acuan adalah : bahwa hasil yang didapatkan pada prosedur akan mempengaruhi nilai yang ada pada modul yang mengirim. Sehingga perubahan niali var Luas pada prosedur akan mempengaruhi nilai var LS pada program utama.
Pengiriman secara nilai begitu proses pada program yang dipanggil sudah selesai maka nilai variabel yang dikirim akan dikembalikan ke modul yang memanggil.
 
Kasus
Buat flowchart dan program pascal untuk menghitung formula berikut :
1.    Z=2^5 + 5!
2.    Z=X! + Y + X^Y
 
Gunakan prosedur pangkat dan faktorial untuk menyelesaikan kasus diatas. Tampilan dari hasil program dirancang sendiri.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

FUNGSI

 
Fungsi hampir sama dengan prosedur yaitu merupakan bagian program yang terpisah dari program utama.
Perbedaan fungsi dengan prosedur adalah bahwa nilai suatu fungsi terletak pada nama fungsi itu sendiri sedangkan pada prosedur nilai prosedur terletak pada variabel.
 
Sebuah prosedur dapat saja dijadikan fungsi. Kasus diatas dijadikan sebuah fungsi dengan tipe integer.
 
Buat program dengan menggunakan fungsi persegi panjang dengan panjang sisi balok diinputkan melalui program.
 
Output
                             Menghitung Luas Permukaan Balok
                            
                             Input Panjang Alas      :….
                             Input Lebar Alas :….
                             Input Tinggi Balok      :…
 
                             Luas Permukaan Balok Adalah :…
 
 
 
Sisi1
Sisi2
Sisi3
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
start
pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3
Cetak Output
Input pj,lb,tg
Sisi1= Persegi_Panjang (pj,tg)
Sisi2= Persegi_Panjang (lb,tg)
Sisi3= Persegi_Panjang (lb,pj)
Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3
 
Cetak LPer
Stop
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Function persegi_panjang (panjang,lebar : integer):integer;
Var luas : integer;
Begin
          Luas := panjang * lebar;
          Persegi_panjang :=luas;
End;
 
{program utama}
 
var
          pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3 :integer;
Begin
          Clrscr;
          Gotoxy (…,…) ; write (‘Menghitung Luas Permukaan Balok’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Panjang Alas       :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Lebar Alas            :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Tinggi Balok  :…’);
Gotoxy (…,… ) ; write (‘Luas Permukaan Balok Adalah  :…..’);
Gotoxy (…,… ) ; readln ( pj );
Gotoxy (…,… ) ; readln ( lb );
Gotoxy (…,… ) ; readln ( tg );
Sisi1:=Persegipanjang(pj,tg);
Sisi2:=Persegipanjang(lb,tg);
Sisi3:=Persegipanjang(pj,lb,;
Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3
Gotoxy (…,…) ; write (lper);
Repeat until keypressed;
 
referensi : eskuter.googlecode.com/